JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan prihatin dengan kenaikan harga bawang yang membumbung tinggi. Bukan di wilayah kerjanya, tapi Dahlan Iskan peduli dengan melambungnya harga bawang merah dan bawah putih di pasar tradisional.
Miris dengan kondisi itu, maka Dahlan menginstruksikan BUMN di bawahnya, yaitu Badan Urusan Logistik ( Bulog) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk dapat mengatasi kelangkaan komoditas tersebut di pasar.
“Saya minta Bulog dan RNI menjajagi kemungkinan bisa mengimpor bawang, agar ketersediaan barang tercukupi, sehingga harga bisa ditekan. Silahkan Bulog mengurus perizinannya,” kata Dahlan Iskan, di Jakarta, Kamis (14/3).
Hiruk-pikuk kenaikan harga bawang putih dan bawang merah memang sudah kelewatan. Saat ini harga bawang putih menyentuh di harga Rp 80 ribu per kg. Demikian juga dengan bawang merah. Bahkan di beberapa daerah, harga bawang putih mencapai Rp 100 ribu per kg.
Dirut Perum Bulog Soetarto Alimoeso yang merespon istruksi Menteri BUMN itu, mengatakan bahwa sebetulnya sejak kemarin pihaknya sudah rapat membicarakan hal ini.
“Mudah-mudahan saja, Menteri Perdagangan memberilam izin,” kata Soetarto.
Mendengar keraguan Soetarto atas izin yang biasanya sulit dikeluarkan dari Kementerian Perdagangan, Dahlan langsung menyahut, “Oke nanti saya coba bantu”.
Dalam kesempatan itu, Soetarto sempat mengeluhkan izin impor gula dan izin impor beras untuk daerah terpencil yang hingga saat ini izin impornya belum keluar. Padahal Bulog sudah mengajukan cukup lama.
Seperti diketahui, untuk impor berbagai barang, maka izin yang mengeluarkan adalah Kementerian Perdagangan. Sejauh ini semua izin impor bawang dipegang oleh pihak swasta.
Setelah solusi jangka pendek dapat diatasi dan harga bawang kembali normal, Menteri BUMN Dahlan Iskan akan melakukan koordinasi dengan BUMN pertanian untuk bekerja sama dengan petani mengatasi persoalan jangka panjang soal ketersediaan pasokan bawang untuk masyarakat. (gardo)