JAKARTA – Jalan terbaik bagi Partai Demokrat dalam ketua umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) adalah aklamasi. Demikian katakan Wakil Sekjen DPP PD Ramadhan Pohan kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu, (13/3).
“Jika di ujungnya nanti musyawarah untuk mufakat atau semacam aklamasi, Insya Allah jadi solusi terbaik PD. Ini harapan banyak kader,” katanya di Gedung DPR RI.
Baginya siapa yang akan dipilih nanti, Wakil Ketua Komisi I ini tidak mempermaslahakannya. Untuk itu, Ramadhan menyerahkan sepenuhnya kepada kader Demokrat.
Ramadhan tak membantaj jika saat ini beredar banyak nama, seperti Edhi Baskoro Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Marzuki Alie, Nurhayati Ali Assegaf, Melanie Leimena Suharli, Syarif Hassan, Amir Syamsuddin, Jero Wacik, EE Mangindaan.
Dari eksternal juga ada, seperti nama Dipo Alam, Djoko Suyanto, Pramono Edhie Wibowo (PEW), Mahfud MD, Dahlan Iskan (DIS), Gita Wiryawan (GW).
“PEW, GW, DIS peluangnya agak menonjol. Tapi, akhirnya kami tunggu bagaimana Majelis Tinggilah. Kami patuh dan tunduk apapun arahan organ tertinggi di PD ini,” katanya.
CAPRES
Terkait berhembusnya nama Gita yang maju sebagai Capres dari Partai Demokrat, ia mengatakan belum saatnya Gita menjadi Capers.
“Pak Gita memang potensial sekali karena orangnya komunikatif dan keseimbangan otak kiri dan kanannya baik karena bisa main musik. Tapi kalau capres, saya kira belum saatnya,” ujar Ramadhan.
Ramadhan mengaku tak mengetahui adanya kesepakatan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono yang akan memajukan Gita sebagai calon presiden. Ia melihat saat ini partainya masih fokus membenahi soliditas dan juga mempersiapkan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS).
Meski beitu, Ramadhan mendukung jika Gita maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat. Ramadhan menjelaskan, suara-suara pengurus daerah banyak yang mengusulkan nama Gita.
“Kami belum bicara capres dulu. Ini ketum dulu. Kalau capres belum saatnya dibahas sekarang,” ujarnya. (gardo)