JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Aljam`iyatul Washliyah (PB Al Washliyah, koordinator Bidang Pendidikan, Drs.H.Ismail Effendi M.Si menegaskan kurikulum 2013 belum sosialisasi di kalangan pendidikan Al Washliyah. Karena itu, dia mendesak pihak Depdikbud untuk lebih dahulu sosialisasi sebelum menerapkannya sehingga kebijakan bermodal besar itu tidak sia-sia.
“Sampai sekarang belum ada sosialisasi dari Depdikbud tentang rencana pelaksanaan kurikulum 2013,” kata Ismail Effendi kepada kabarwashliyah.com via telepon seluler, Senin (11/3/2013).
Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah ini juga mempertanyakan kurikulum 2013. Jangan sampai terkesan ganti menteri ganti kebijakan. Hal ini sangat berdampak kepada anak didik dan orangtua siswa. “Yang korban siswa dan orangtua siswa,” tegas Ismail.
Seharusnya, menurut Ismail, pemerintah c/q Depdikbud melakukan sosialisasi dengan melibatkan berbagai elemen ketika menyusun kurikulum 2013. Tidak hanya satu elemen masyarakat saja. Organisasi Al Washliyah sebagai organisasi Islam yang bergerak di bidang pendidikan sejak puluhan tahun lalu, diakui Ismail, hingga detik ini tidak pernah diajak pemerintah secara resmi untuk membahas persoalan penggantian kurikulum itu.
Dia khawatir, jika kurikulum 2013 itu dipaksakan tentu akan menimbulkan polemik yang membutuhkan cost (biaya) tinggi. Sebaiknya pengambil kebijakan dapat mengantisipasi persoalan yang timbul dengan lebih dahulu mengadakan sosialisasi kepada seluruh elemen dan unsur penyelanggara pendidikan negeri dan swasta.
Contoh kecil kebijakan yang bikin masalah, yakni pengadaan Lembar Kerja Sekolah (LKS) siswa. Pada satu sisi dapat mendorong kreatifitas belajar anak, tapi di sisi lain menjadi beban biaya kepada orangtua siswa, karena LKS itu harus dibeli orangtyua siswa. Masalah seperti ini hendaknya, kata Ismail Effendi, menjadi kajian dan evaluasi pembuat kebijakan pendidikan di tingkat pusat hingga daerah.
Lain lagi soal keberadaan dewan pendidikan di berbagai tingkatan, Ormas Al Washliyah tidak dilibatkan pemerintah secara aktif, padahal organisasi ini sudah banyak andilnya dalam pembangunan masyarakat melalui bidang pendidikan, sosial dan dakwah. (****)