JAKARTA – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP-HIMMAH) melihat kepemimpinan nasional harus diambilalih oleh generasi muda. Hal ini ditegas kan Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP-HIMMAH), Aminullah Siagian, yang beberapa bulan lalu mendaftar sebagai bakal Caleg dari Partai Golkar Dapil Sumut dua.
Aminullah Siagian, Insya Allah akan ikut bertarung untuk mengambil kursi DPR RI di Senayan, Jakarta, dengan iklas dan tulus untuk meperjuangkan rakyat di Indonesia sebagai perwujudan cita-cita untuk mengembang amanah rakyat.
Menurut dia, dengan kepemimpinan nasional hari ini tidak ada lagi yang bisa diandalkan, mulai dari bupati, gubernur, menteri,DPR,sampai Presiden. Tidak ada niat yang tulus untuk memperjuangkan rakyat mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan,kesehatan,pengangguran, dan malah sibuk memperkaya diri untuk kepentingan golongan dan lainnya,” ujar Aminullah Siagian, aktivis 99.
Aminullah berpendapat, dengan banyaknya para pemimpin yang tersandung kasus korupsi, ini menunjukkan bahwa kepemimpinan nasional mulai rapuh dan rontok, apalagi akhir-akhir ini banyaknya anggota DPR RI yang tersandung korupsi mulai dari korupsi Al Qur’an sampai impor hewan sapi. Yang melakukan mulai dari yang muda sampai yang tua.
Aminullah Siagian Menambah kan hal ini bisa terjadi karna tiga hal yaitu: 1.Moral, untuk merebut kekuasaannya dengan menghalalkan segala cara. Artinya jadi anggota DPR bukan karena amanah rakyat, tapi karena niatnya bukan untuk memperbaiki moral bangsa agar taat kepada Al Qur’an Dan Hadist serta UUD 1945.
Kedua, nafsu. Tidak bisa menahan nafsu tatkala dihadapkan kepada duniawi untuk meloloskan sebuah program kerakyatan yang di amanahkan oleh pemerintah, sehinnga terjerumus gratifikasi duit atau pun seks.
Ketiga, mental. Untuk mengambil keputusan yang baik dan berani menegakkan kebenaran di atas semua kepetingan pribadi.
Kemudian hal inilah yang dialami bangsa yakni krisis akhlaq dan moral. Tidak bisa mengendalikan nafsu sehingga keberanian untuk menegakkan kebenaran itu sudah tidak lagi dirasakan rakyat. “Kita apatis terhadap kepemimpinan nasional sehingga ekonomi,pendidikan,hukum,pengangguran dan juga korupsi sulit untuk diberantas,” jelas Aminullah Siagian. (****)
Mudah mudahan…
http://www.facebook.com/pages/Dedi-Batubara/462700353802998