JAKARTA – Satu lagi kader terbaik Ikatan Pelajar Al Washliyah, Afri Yandi Putra menyatakan kesediaannya maju menjadi kandidat Ketua Umum Ikatan Pelajar Al Washliyah masa khidmat 2015-2019. Pria yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu yakin bisa membawa IPA menjadi laboratorium lahirnya kader-kader Washliyah berkualitas di masa yang akan datang.
Afri yang juga seorang wirausahawan muda mengatakan sebelum dirinya memutuskan maju menjadi kandidat Ketum banyak hal yang sudah dipertimbangkannya. Mulai dari apakah dirinya sanggup memegang amanah ini? Apakah dirinya sanggup meluangkan waktu untuk organisasi? Dan apakah sanggup menjaga kerukunan dan harmonisasi di organisasi IPA ini?
“Banyak hal yang saya pikirkan sampai suatu ketika, saya berdiskusi dengan orang tua dan guru-guru saya tokoh-tokoh Al Jam’iyatul Washliyah. Saya diskusi dengan sahabat dan dari hasil perenungan yang sangat dalam hingga akhirnya saya memutuskan untuk bersedia maju menjadi Caketum pada muktamar IPA yang segera dilaksanakan di Asrama Haji Medan,” tuturnya kepada kabarwasliyah.com di Jakarta, Minggu (11/10/2015).
Afri sangat yakin, sesuatu yang dilandasi dengan niat baik maka akan berbuah baik juga. “Insya Allah bersungguh-sungguh dalam hal baik hasilnya pun akan baik,” ungkapnya. Dengan doa semua pihak dan dibarengi usaha maka dirinya optimis dan yakin bisa memenangkan kompetisi tersebut. “Saat ini kami sudah membentuk tim nasional yang sedang bekerja memetakan Wilayah,” ujar mantan pengurus Wilayah PW IPA Sumut ini.
Sebagaimana diketahui, di organisasi bagian Al Washliyah, Afri merupakan kader yang berproses dari bawah. Diawali dengan Ketua PC IPA lalu Sekretaris PD IPA, Pengurus Wilayah hingga Ketua Pimpinan Wilayah. Dia juga tuntas dalam hal kaderisasi mulai LKD, LKM, LKI IPA dan juga bersekolah di Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah Al Qismul’Ali Di Madrasah Al Jam’iyatul Washliyah.
“Dalam impian saya, saya ingin sekali Washliyah ada di seluruh penjuru tanah air, Sabang sampai Merauke. Impian ini yang selalu melekat dalam pikiran saya dan berubah menjadi sebuah tekad,” katanya. Afri rindu akan lahirnya tokoh-tokoh sekaliber Tuan Syech Muh. Yunus, Tuanku Ismail Banda, Tuan M. Arsyad Thalib dan lain-lain. IPA menurutnya harus melahirkan generasi seperti mereja di era modren ini.
“IPA harus melahirkan kader dakwah, IPA harus melahirkan tokoh nasional. IPA harus mampun menjadi perpanjangan tangan Al Washliyah demi perbaikan agama, bangsa dan negeri,” ungkapnya. Yakinlah para sahabat dan orang-orang tua di Washliyah, akan tiba suatu masa dimana generasi penerus bangsa akan bangga dan berbondong bondong ber-Washliyah, Washliyah untuk ummat, Washliyah buar Bangsa.
(mrl)
About Author
