MEDAN – Gerakan Tarik Mandat terhadap PP HIMMAH yang dilontar mahasiswa Aceh dan didukung mahsiswa Medan menuai tanggapan lagi. Kali ini kader HIMMAH akar rumput yang mengeluarkan tanggapannya atas gerakan tersebut. Seluruh Pengurus Komisariat HIMMAH di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut merasa kecewa dengan adanya gerakan itu.
Gerakan Tarik Mandat PP HIMMAH itu dibahas secara khusus oleh seluruh PK yang ada di UIN Sumut. “Kami menyayangkan sikap dan statement PW HIMMAH dan PC HIMMAH Medan karena sudah melanggar AD/ART maupun Peraturan Organisasi,” kata Ketua PK HIMMAH Fakultas Ushuluddin Sayuti yang didampingi Ketua PK HIMMAH Fakultas Syari’ah, Rabu (16/9 di Medan.
Dalam rapat khusus PK HIMMAH se UIN Sumut, Senin (14/9) di aula kampus itu disepakati untuk meminta PW HIMMAH Sumut segera mengadakan Pleno ataupun Rapat Harian. Mereka menilai sikap HIMMAH Medan semena-mena dengan mendukung gerakan tersebut. “Rapat Harian ini penting terkait sikap-sikap yang dilakukan PC HIMMAH Medan yang semena-mena,” tambahnya.
Ketua PK HIMMAH Ushuluddin itu menghimbau kepada seluruh kader khususnya di Kota Medan agar lebih mengedepankan etika dan moral serta budaya santun. “Jangan kesannya kader HIMMAH tidak tahu akan sopan santun dengan membuat dan berbahasa tidak senonoh di media,” jelasnya.
Sementara Ketua PK HIMMAH Fakultas Syari’ah UIN Sumut Indra Utama Tanjung mengungkapkan kegeramannya atas sikap arogansi Ketua HIMMAH Medan dalam memimpin. “Sikap arogan PC HIMMAH Medan yaitu tidak mau dan tidak pernah berkunjung ke UIN Sumut,” terangnya. Padahal katanya, turun ke komisariat adalah kewajibannya sebagai pimpinan struktural.
Selanjut dalam mengambil kebijakan organisasi, HIMMAH Medan tidak melalui mekanisme yang demokratis. “Mengenai kebijakan-kebijakan yang diambil terkesan tidak demokratis, hanya menjadi klaim tidak ada putusan rapat sehingga terkesan PC HIMMAH Medan milik pribadi,” ungkapnya.
Bahkan dikatakan Indra ada indikasi HIMMAH Medan dikendalikan dari belakang. “Sangat bodohlah mahasiswa disetir oleh orang-orang yang sakit hati ataupun orang-orang yang tidak senang,” tegas mahasiswa Syari’ah itu.
Keinginan kader UIN itu juga mendapat dukungan dari pengurus HIMMAH Medan. Pernyataan kader UIN ini diamini Sekretaris HIMMAH Medan Arminsyah Pasai. Selama ini menurutnya Ketua HIMMAH Medan tidak pernah melalui mekanisme rapat dalam mengambil keputusan.
“Tanpa rapat dan musyawarah dengan pengurus, Ketua PC HIMMAH mengklaim HIMMAH Medan adalah miliknya pribadi dengan mengeluarkan putusan dan membuat statement sesuka hati,” punkas Armin.
Dia juga mengatakan jika Ketua HIMMAH Medan tidak mampu lagi memimpin maka dirinya siap mengambil alih semua tanggung jawab. “Saya siap pimpin HIMMAH Kota Medan,” tukasnya. Armin akan memimpin HIMMAH dengan motto Jihad, Sabil, Al Falah yang akan didukung dan diikuti seluruh kader se UIN SU.
(rilis/mrl)
About Author
Ad/art dan po himmah pasal dan ayat berapa yang dilanggar PW Himmah Aceh dan PC Himmah Medan masalah ATM? Atau jangan jangan kalian tak tau ad/art dan po? Pernah mendengar tentang muktamar luar biasa? Apa bedanya muktamar luar biasa dangan ATM?